Minggu, 09 April 2017

Laporan Observasi Psikologi Pendidikan kelompok 4



Tugas mini proyek Kelompok 4
Rhesya Nurvianty                   16-029
Sri Ulfa                                   16-040
Nada Salsabila                        16-043
Risti Devi Mawarny                16-044
Muftyanti Arishwandini         16-065
Shyntia E. Putri Pasaribu        16-073
Angel Muliana Tumanggor     16-074
                                                     
Topik :  Peran Motivasi dalam proses belajar pada siswa SD dan pengaplikasian Learner Center pada siswa
Judul : Peran metode Learner Center dan Motivasi pada Anak Usia Sekolah Dasar 


PERENCANAAN 
Pendahuluan

Proses belajar dan mengajar merupakan hal yang tidak asing lagi untuk di dengar. Berbicara tentang belajar dan mengajar juga berbicara tentang sesuatu yang tak pernah barakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai akhir hayat nanti. Oleh karena itu, sekolah merupakan sistem yang hidup dan bertugas untuk memenuhi fungsi dasar pembelajaran bagi penerima utama (murid) dan juga bagi orang lain yang mendukung proses pembelajaran (yang mencakup guru, pegawai, orang tua, dan anggota komunitas lainnya).

Terlepas akan hal tersebut, sistem pembelajaran di masa ini menganjurkan agar siswa berperan lebih aktif dari pada guru dimana guru hanya berperan sebagai pemeberi motivasi, atau yang kita kenal dengan learner-centered. Prinsip learner-centered ini mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkonstruksi pemahaman murid, menentukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran murid, memecahkan pro-positif dan mengontrol emosi, memotivasi diri sendiri, belajar sesuai dengan level perkembangan, bekerja sama secara efektif dengan orang lain (termasuk orang yang bebeda latar belakang), mengevaluasi preferensi murid dan memenuhi standar. Selain program Learner-Centered perlu adanya Motivasi yang menjadi proses pemberi semnagat, arah, dan kegigihan perilaku si muird. Dan motivasi ini merupakan komponen utama dari prinsip Learner-centered., sehingga topik yang kami ambil dalam observasi yang kami lakukan di Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah ini adalah tentang “Metode pembelajaran Learner-centered dan Perspektif dari Motivasi.”

Dengan adanya kedua hal tersebut di dalam sistem pembelajaran di sekolah, akan sangat membantu tumbuh kembangnya kreativitas si anak dan sangat berguna untuk proses pembelajaran selanjutnya. Karena pada zaman yang modern ini, para anak di usia sekolah sangat di tuntut untuk melakukan segalanya dengan lebih baik untuk dapat bersaing dengan orang-orang di luar negaranya sendiri.

Objek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah murid kelas dua (2), tiga (3), dan lima (5) SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah. Pada 3 kelas ini, kami melakukan penelitian untuk mengetahui bagaiamana metode pembelajaran dengan Learner-Centered di dalam ketiga kelas tersebut, dan sejauh mana motivasi-motivasi yang dimiliki oleh setiap peserta didik di dalam ketiga kelas tersebut.
 
LANDASAN TEORI

Pendidikan merupakan komponen penting dan juga merupakan investasi jangka panjang bagi kehidupan seseorang. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan individu yang baik dan berguna bagi masyarakat, sehingga pendidikan merupakan wadah yang baik untuk mencetak individu-individu yang dapat diterima masyarakat.

Oleh karena itu, motivasi belajar sangat dibutuhkan untuk membantu keberhasilan pendidikan bagi anak murid. Upaya guru dibutuhkan untuk dapat meningkatkan minat siswa dalam hal belajar. Menurut buku Santrock, Motivasi merupakan proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Terdapat beberapa perspektif tentang motivasi :


1.      Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral menekankan pada imbalan dan hukuman ekstrenal yang dinilai merupakan kunci dalam mengarahkan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Bentuk insentif yang dapat dipakai oleh guru didalam kelas adalah nilai yang baik, tanda bintang, ataupun pujian. Insentif lainnya antara lain memberi penghargaan atau pengakuan pada murid.

2.      Perspektif Humanistis
Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow yaitu hierarki kebutuhan. Teori Maslow ini menimbulkan diskusi tentang urutan motivasi dalam kehidupan murid dan guru. Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan ini. Misalnya, bagi beberapa murid kebutuhan kognitif mungkin lebih fundamental ketimbang kebutuhan harga diri. Murid lain mungkin memenuhi kebutuhan kognitif mereka walaupun mereka belum merasaan cinta dan rasa memiliki. 

3.      Persepektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Minat ini berfokus kepada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan, dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat memgontrol lingkungan mereka secara efektif.

4.      Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembetukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang sangat hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu dengan teman, kawan dekat, ketertarikan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Terdapat beberapa strategi menurut perspektif kognitif untuk meningkatkan motivasi murid untuk meraih sesuatu atau berprestasi. Ada dua cara, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
a.       Motivasi Intrinstik merupakan motivasi internal dari dalam diri kita untuk melakukan sesuatu demi tujuan sendiri
b.      Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Motivasi ekstrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif ataupun hukuman.
Perencanaan dan Instruksi yang digunakan guru dalam metode pembelajaran yang akan digunakannya didalam kelas juga merupakan aspek yang penting dalam memberikan pembelajaran bagi siswa. Instruksi dan perencanaan learned-center adalah pada siswa, bukan pada guru. Pendekatan ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Prinsip ini dinilai paling baik bagi beberapa ahli karena dapat memicu murid untuk lebih aktif dan juga reflektif. Prinsip Learner center dikembangkan oleh American Psychological Association dan dikembangkan dengan mengklasifikasikan beberapa faktor, yaitu : kognitif dan metakognitif,  motivasi dan emosional, sosial dan developmental, dan faktor perbedaan individu.
Berdasarkan teori-teori diatas, kelompok kami ingin mengatahui motivasi apa sajakah dan apakah prinsip learner-centered itu diterapkan di SD Shafiyyatul Amaliyyah.


Alat atau Bahan
·         Camera Handphone
·         Buku
·         Pulpen

Objek atau Subjek
Sampel Penelitian: Siswa dan Guru Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah , dengan subjek penelitian adalah anak SD yaitu kelas reguler  2 , 3 dan 5 , jumlah total yang di observasi 70 siswa dan 3 guru .

Jadwal Pelaksanaan Penelitian:


Uraian
Maret

April



24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Diskusi Pemilihan Topik

















Diskusi Pemilihan Judul dan Teori

















Menanyakan kesediaan sekolah untuk diteliti

















Observasi

















Pengolahan Data

















Diskusi dengan Dosen

















Diskusi Kelompok

















Posting Blog





















Tanggal 28 Maret        : mendiskusikan pemilihan topik yang akan diambil dalam observasi
Tanggal 24 Maret        : memilih judul untuk Penelitian
Tanggal 24 dan 25 Maret : menanyakan kesediaan sekolah untuk melakukan penelitian
Tanggal 05 April         : observasi mulai dilakukan
Tanggal 6-8 April        : melakukan pengolahan data data yang telah dikumpulkan untuk ditinjau dan di susun lebih lanjut
Tanggal 24 Maret        : diskusi dengan dosen
Tanggal 24, 28 Maret
dan tanggal 1-5 April  :  adalah diskusi kelompok mengenai waktu dan penyusunan observasi
tanggal 09 April : memposting hasil observasi ke blog.

PELAKSANAAN 
Observasi dilakukan pada tanggal 05 April 2017 pada hari Rabu, kelompok berangkat dari rumah masing masing sekitar pukul tujuh dan berada di kampus jam 07.15 sampai 07.30 sebelum berangkat menuju tempat observasi kami sudah lebih dahulu menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam observas.Kelompok tiba di sekolah pada pukul 08.00 wib. karena kami sudah mengirimkan surat izin sebelumnya maka kami tidak perlu menunggu waktu yang lama namun kami tetap harus meminta izin untuk masuk kelas dan kami diberikan bet yang menyatakan bahwa kami adalah tamu. kelompok kami beranggotakan tujuh orang yang kemudian dibagi lagi sebanyak 3 kelompok untuk mengamati sampel sebanyak tiga kelas, dalam kelas 2 sebanyak dua orang, kelas 3 sebanyak tiga orang dan kelas 5 sebanyak dua orang.
Saat sampai dikelas, kami diberikan izin untuk menjelaskan sedikit tujuan kedatangan kami dan untuk menyapa para siswa setelah diizinkan kami pun mengamati keadaan kelas, bagaimana proses belajar mengajar, perilaku murid dan interaksi timbal balik antara murid dan guru. Kelompok yang mengobservasi kelas 2 dan 3 hanya mengamati murid selama satu mata pelajaran saja, kurang
 -2 orang ( Nada dan Sri Ulfa) mengobservasi peserta didik kelas 2
-3 orang ( Shyntia, Angel, dan Resya) mengobservasi peserta didik kelas 3
-2 orang (Muftyanti Arishwandini dan Risti) mengobservasi peserta didik kelsa 5
Pada kelas 5 saat itu mata pelajaran yang diuji adalah IPS sedangkan kelas 3 adalah seni musik , setelah mengobservasi selama satu setengah jam (sampai bel istirahat) kelompok pun pamit untuk menyudahi  kegiatan observasi di kelas itu dan mengucapkan terimakasi atas ketersediaannya peserta didik dan pengajar , dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi penelitian.

PELAPORAN dan EVALUASI



Laporan

1.Jadwal Kegiatan (Rabu, 05 April 2017)

07.15 - 07.30  : Bel pertama berbunyi , berbaris di depan , mengucapkan ikrar santri , membaca surah surah pendek
07.30 – 09.15 : sesi kelas pertama
09.15 - 09.45  : Sholat Dhuha dan istirahat
09.45-            : sesi pelajaran kedua
                                                                                

2. Sistematika Observasi
Kelompok tiba di Yayasan Syafiatul Amaliah pada pukul 07.15 . dan kami membagi kelompok untuk masuk ke 3 kelas ,  anak anak sudah berada di ruang kelas dan membaca surah surah pendek . Kelas berkapasitas 23 orang namun yang hadir hanya 20 orang pada hari Rabu 05 April 2017 , masing masing kelas dipimpin oleh seorang guru.

1.      Untuk kelas 5  metode pengajaran yang dilakukan sang pengajar adalah metode ceramah dan juga sesekali menggunakan tampilan video untuk lebih memudahkan murid dalam memahami materi. Sesi ceramah ini berlangsung sekitar setengah jam , kemudian di akhir pelajaran guru memberikan kuis sebanyak 10 soal pada murid tentang materi yang dibahas tadi , selanjutnya pengajar memberikan kuis tanya jawab sebagai tambahan nilai bagi murid yang mampu mejawabnya.
Dalam hal motivasi pada murid ada beberapa tindakan yang membuat murid ter motivasi selama pelajaran berlangsung 

·         Perspektif Behavioral
Dalam suasana kelas tersebut pengajar melakukan metode kuis dengan imbalan nilai setelah menyelesaikan materi tersebut , dan juga melakukan sesi kuis tanya jawab dengan reward tambahan niali bagi siapa yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.

·         Dalam perspektif Humanistik
Dalam pengamatan tersebut sang pengajar mampu mendorong murid untuk berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan dan memberi kesempatan dan bantuan bagi murid yang agak lama dalam memahami pelajaran untuk ikut menjawab pertanyaan sehingga mereka akan berlomba lomba untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

2.      Pada kelas 3 metode pengajaran yang digunakan memakai prinsipe learner center :
·         faktor kognitif dan Metakognitif
a. Sifat proses pembelajaran: pelajar yang sukses adalah pelajar yang aktif, punya tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri dan juga mau bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri.
Contoh: Murid yang bernama Santika kelas 3 di YPSA ini adalah seorang murid yang sangat aktif, dia dapat memainkan musik sendiri ketika disuruh dan belajar sendiri untuk memainkan alat musik tersebut sampai bisa.
b. Tujuan proses pembelajaran:  Miss Wiwik selalu mengulang apa yang diajarkannya kepada murid yang berkapasitas 21 orang tersebut, agar mereka semua bisa.
c. Konstruksi pengetahuan: Pelajar yang  sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan cara yang megandung makna tertentu.
Contoh: Sebelumnya Miss Wiwik sudah mengajarkan penggunaan not kepada murid di kelas 3 A, sehingga rata-rata mereka dapat belajar not dengan memainkan alat musik pianika.
Dan ditemukan pula bentuk bentuk motivasi yang terjadi selama pembelajaran pada murid murid, yaitu :
a. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
Contoh: Setelah Miss Wiwik selalu menegur salah seorang murid secara terus-menerus, sebut aja si B. Si B ini menjadi emosi , tampak dari sikap nya yang menekan pianika tersebut dengan asal-asalan. Sehingga emosi si B yang digambarkan dengan kemarahannya ini melemahkan proses pembelajarannya.
b. Motivasi instrinsik untuk belajar.
 Seperti yang sudah diutarakan pada contoh sebelumnya, Santika adalah seorang murid yang aktif, dan dia sangat berusaha keras untuk dapat mengetahui pembelajaran pada hari itu. Tampak bahwasanya itu merupakan motivasi intrinsik dari dirinya, karena dari hasil pengamatan dia sangat bersemangat pada mata pelajaran seni tersebut. Hal ini merupakan salah satu contoh motivasi intrinsik dari murid tersebut.
c. Efek motivasi terhadap usaha.:
 Miss Wiwik selalu memberikan semangat berupa kata-kata “bagus” kepada setiap murid yang bisa memainkan alat musik pianika dengan sendiri. Dalam hal ini, setiap usaha si anak diberikan reward (penghargaan)
3.      Untuk kelas 2 ,  metode peajaran yang digunakan adalah metode ceramah , guru menerangkan secara lisan kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari untuk mencapai tujuan agar siswa cepat mengerti. Dengan ceramah guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi siswa nya.
Dalam segi perspektif motivasi sebagai berikut :
·         Perspektif Behavioral
Di dalam kelas pengajar memberikan latihan soal berbentuk kuis pada siswa dengan imbalan jika dapat menjawab dengan benar makan akan diberi reward berbentuk bintang dibukunya.

·         Dalam perspektif Kognitif
Dapat kita amati di sini pengajar memberikan latihan soal dengan siswa dan mereka sangat antusias mendengarkan arahan dari guru. Bagi siswa yang dapat menjawab nya dengan tepat diberikan reward, ini akan membuat efek postif bagi siswa lainnya dan akan menumbuhkan motivasi untuk mencoba menjawab nya juga.

·         Perspektif Sosial
Di sini mereka dapat lebih dekat dengan pengajar karena sering adanya komunikasi dan hubungan yang baik antara pengajar dan siswa. Karena bagi siswa guru itu adalah orangtua kedua setelah ibu dan ayah mereka di rumah.

Evaluasi
Tugas ini seharusnya sudah di mulai pada bulan maret, tetapi karena adanya beberapa halangan seperti begitu banyaknya tugas kuliah, dan beberapa kegiatan lainnya, hingga kurangnya waktu untuk berdiskusi dengan kelompok, maka tugas ini pun sempat tertunda. Akhirnya sebelum UTS pada tgl 8 April kelompok baru memiliki waktu untuk menyelesaikan tugas ini.
Perencanaan awal yang sudah dilakukan cukup  sempurna dan terstruktur, tetapi dalam pelaksanaannya terjadi beberapa kendala. Misalnya observasi diharapkan dapat di mulai pada bulan maret, tetapi pemimpin Yayasan pendidikan Shofiyatul Amaliyah baru memberikan izin pada tgl 4 April. Pada hari-H nya pihak sekolah memberikan waktu kepada kami untuk memasuki kelas dengan waktu 15-30 menit, walaupun kami berhasil memaksimalkan waktu menjadi sekitar satu jam . Secara keseluruhan, tugas observasi ini telah berjalan dengan lancar meskipun terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pelaksanaannya.

POSTER

   








 





  DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Prenada Media Group.



TESTIMONI
Shyntia (16-073)
   Tugas observasi tentang leraner-centered dan motivasi untuk anak SD ini merupakan suatu pengalaman baru bagi saya. Dan saya sangat senang melakukan observasi ini ,karena dapat melihat bagaimana proses belajar dan mengajar pada anak-anak di pendidikan sekolah dasar dimana murid-murid yang di observasi masih sangat lucu dan imut. yah, meski ujung-ujungnya akan mengerjakan laporan observasi sih. heheh. Tapi tidak mengapa, karena hal  ini akan menambah wawasan bagi saya sendiri tentang bagaimana cara menyusun laporan hasil observasi.

Angel Muliana Tumanggor (161301074)
            Sebenarnya saya sudah sering melihat bagaimana keadaan siswa-siswi sekolah dasar tetapi pada observasi kali inilah saya baru mengerti bagaimana interaksi tersebut terjadi, motivasi apa yang ada dalam siswa-siswi dan bagaimana proses belajar mengajar siswa-siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Syafiyyatul Amaliyyah. Cukup banyak kendala yang kelompok kami alami namun akhirnya kami dapat melaksanakan observasi ini dengan baik dan lancar. Menurut saya melalui mata kuliah psikoloogi pendidikan ini banyak ilmu yang bisa didapat, pengetahuan yang bertambah membuat saya jadi memahami banyak hal tentang perilaku seorang siswa dan tentu saja menambah pengalaman saya J

Rhesya N. (16-029)
   Menurut saya, tugas observasi ini memberikan saya lebih banyak ilmu dan memudahkan saya untuk lebih memahami pengaplikasian teori-teori psikologi pendidikan dalam dunia pendidikan, terutama dalam hal pengajaran dan pembelajaran.

Risti Devi Mawarny (16-044) 
   dalam hal ini melakukan sebuah observasi adalah hal yang baru bagi saya , awalnya sedikit cemas apakah kami bisa melakukan observasi ini dengan baik mengingat ada masalah pada surat izin yang memakan waktu sedikit lama juga dari pihak sekolah yang memberikan kepastian yang cukup lama, dimana kelompk lain sudah mulai observasi dan kami belum , namun begitu di hari H saya semakin bersemangat untuk mencoba hal baru ini , dan ini sungguh menyenangkan walaupun sedikit ribet diawal dan akhir , namun ini menambah ilmu bagi saya.

Sri Ulfa (16-040)
Menurut saya tugas observasi ini sangat berguna bagi saya karena dapat  menambah wawasan saya dan juga pengalaman saya. Pengalaman bisa bercengkrama dan berinteraksi langsung dengan anak-anak SD di YPSA, dan juga bisa bermain bersama mereka. Dan dapat mempermudah saya untuk lebih mengetahui pengaplikasian teori psikologi pendidikan di dunia pendidikan.

Muftyanti Arishwandini (16-065)
     Menurut saya tugas observasi ini merupakn tugas yangg seru dan menarik. Dimana dalam pelaksanaan tugas ini kami mendapat tantangan yang cukup berat, mulai dari survey ke sekolah untuk menyakan ketersediaan sekolah, mengurus surat izin sampai dengan melakukan observasi. Ketika surat izin telah diterima, kami juga mengalami sediikt cekcok dalam menentukan judul observasi dan landasan teori observasi. Namun semua peristwa tersebut mengajarkan kami untuk tetap bekerjasama, mengendalikan ego satu sma lain dan menjalin kerjasama lebih baik lagi. Tugas ini merupakan tugas pertama bagi kami yang berhubungan dengan lingkungan luar. Dalam tugas ini kami mendapatkan banyak pelajaran, seperti menjalin hubungan dengan kepala sekolajh dan staff pengajar dan juga menjalin kerjasama dengan objek penelitian. Pengalaman ini merupakan pengalaman menarik yang membuat kami mampu mengaplikasikan secara langusng materi psikologi pendidikan yang sudah kami pelajari.









Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML