Jumat, 24 Maret 2017

Psikologi Pendidikan : Perencanaan dan Teknologi Pendidikan



Perencanaan Instruksional
            Perencanaan adalah aspek penting untuk menjadi guru yang kompeten (Parkay & Mass, 2000). Perencanaan Instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Guru menentukan strategi apa dan bagaimana mereka akan mengajar. 
   

Kerangka Waktu
         Menyusun kerangka waktu yang sistematis membuthkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas dan waktu”. Anda perlu membuat rencana untuk rentang waktu yang berbeda, mulai dari tahunan sampai harian (Arends, 1998).
Robert Yinger (1980) mengidentifikasi lima rentang waktu perencanaan guru : perencanaan tahunan, perencaan term, perencanaan unit, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Menurutnya guru perlu memerhatikan empat area ketika merencanakan : tujuan, sumber informasi, bentuk rencana, dan kriteria efektivitas perencanan.
Walaupun perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran yang sukses, jangan terlalu banyak menyusun rencana. Susunlah rencana yang rapi dan jalankan, tetapi berlakulah fleksibel; seiring berjalannya tahun, bulan, minggu atau hari, sesuaikan rencana dengan perubahan lingkungan atau situasi. 
 
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Dalam pendekatan ini, perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid.


Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Tiga alat umumm di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah menciptakan  sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.
Menciptakan sasaran behavioral. Sasaran behavioral (behavioral objectivites) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert (1962), sasaran behavioral harus mengandung :
·         Perilaku murid.
·         Kondisi di mana perilaku terjadi
·         Kriteria kinerja


Menganalisis Tugas. Analisis tugas memfokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen (Alberto & Troutman). Analisis ini dapat melalui tiga langkah dasar (Moyer & Dardig, 1978) :
1.      Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
2.      Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas
3.      Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan


Menyusun Taksonomi Instruksional. Taksonomi adalah sistem klarifikasi. Taksonomi Bloom mengklarifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain:
            Domain Kognitif. Domain ini memiliki enam sasaran:


·         Pengetahuan. Murid punya kemampuan untuk mengingat informasi
·          Pemahaman. Murid mampu memahami penjelasan dan dapat menerengkan dengan bahasanya sendiri.
·         Aplikasi. Murid menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata.
·         Analisis. Murid mampu memecah informasi yang kompleks menjadi informasi yang kecil-keci dan mengaitkannya dengan informasi lain.
·         Sintesis. Murid mengkombinasikan elemen-elemen dan menciptakan informasi baru
·         Evaluasi . Murid membuat penilaian dan keputusan yang baik.

Menurut Bloom, sasaran kognitif ini memiliki hierarki yaitu mulai dari level rendah (pengetahuan dan pemahaman) ke level tinggi (aplikasi-evaluasi).
Domain Afektif. Taksonomi afektif memiliki lima sasaran yang berhubungan dengan respons emosional terhadap tugas :
1.      Penerimaan, murid mengetahui atau memerhatikan sesuatu dii lingkungan
2.      Respons, murid termotivasi untuk belajar dan menunjukkan perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya.
3.      Menghargai, murid terlibat atau berkomitmen pada beberapa pengalaman
4.      Pengorganisasian, murid mengintergrasikan nilai baru ke peringkat nilai yang sudah ada dan memberi prioritas yang tepat
5.      Menghargai karakterisasi. Murid bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomitmen kepada nilai tersebut.



Domain Psikomotor. Sasaran Psikomotor menurut Bloom adalah :
·         Gerak Refleks, murid merespon suatu stimulus secara reflex tanpa harus berpikir
·         Gerak Fundamental Dasar, murid melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu.
·         Kemampuan Perseptual, murid dapat menggunakan indranya dengan baik.
·         Kemampuan fisik, murid menggunakan daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kegesitan
·         Gerakan terlatih, murid melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancer
·         Perilaku nondiskusif, murid mengkomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.
Taksonomi Bloom utuk domain kognitif, afektif, dan psikomotor dapat digunakan oleh guru untuk merancang instruksi.
 
Instruksi Langsung
Instruksi langsung (direct instruction) adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid (Joyce & Weil, 1996).
            Fokus instruksi langsung adalah aktivitas akademik, materi non-akademik (mainan, game, dan teka-teki) cenderung tidak dipakai, interaksi murid-guru (seperti percakapan atau perhatian tentang diri atau peribadi) juga tidak terlalu ditekankan. Tujuan penting dari instruksi langsung adalah memaksimalkan waktu belajar murid.



Strategi Instruksional Teacher-Centered
·         Mengorientasikan. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru (Jyce & Weil, 1996) : 1) review aktivitas sehari sebelumnya, 2) diskusikan sasaran pelajaran, 3) beri instruksi yang jelas dan eksplisit tentang tugas yang harus dilakukan, 4) beri ulasan atas pelajaran untuk hari ini
·         Advance organizer adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan kepada murid pada materi sebelum materi itu diajarkan (Ausubel, 1960). Advance organizer terdiri dari dua bentuk : expository dan comparative. Expository advance organizer memberi murid pengetahuan baru yang akan mengorientasikan mereka kepada pelajaran yang akan datang. Comparative advance organizer memperkenalkan murid materi  baru dengan mengaitkannya dengan apa yang sudah diketahui oleh murid.
·         Pengajaran, Penjelasan, dan Demonstrasi.  Pengajaran dengan paparan atau ceramah, penjelasan dan demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilakukan oleh guru dalam pendekatan instruksi langsung. Kadang-kadang kita merasa bosan diberi penjelasan, tetapi kadang-kadang kita merasa tertarik dengan suatu penjelasan guru dan banyak belajar dari hal itu.
·         Pertanyaan dan Diskusi. Diskusi dan pertanyaan perlu diintegrasikan kedalam pendekatan instruksi teacher-centered (Weinsten, 1997). Dalam menggunakan strategi ini, penting untuk merespons setiap kebutuhan pembelajaran murid sembari menjaga minat dan perhatian kelompok. Juga, penting untuk mendistribusikan partisipasi luas sembari mempertahankan semangat belajar.
·         Mastery Learning (Pembelajaran penguasaa materi) adalah pembelajaran satu konsep atau topic secara menyeluruh sebelum pindah ke topik yang lebih sulit. Pendekatan mastery learning yang baik harus mengikuti prosedur : a) menyebutkan tugas atau pelajaran, b) rancanglah prosedur instruksional dengan memasukkan umpan balik secara korektif, c) beri tes pada akhir unit pembelajaran
·         Seatwork adalah menyuruh semua murid untuk belajar sendiri-sendiri di bangku merekaa.
·         Pekerjaan Rumah. Keputusan Instruksional penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada murid. Penting untuk membuat pekerjaan rumah menjadi bermakna, pantaulah pekerjaan rumah dan beri umpan balik tentang pekerjaan rumah itu, serta libatkan orangtua mereka.


Mengevaluasi Instruksi Teacher-Centered
            Pendukung pendekatan teacher-centered percaya bahwa pendekatan ini adalah cara terbaik untuk mengajarkan keahlian dasar, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur secara jelas (seperti yang dibutuhkan untuk pelajaran bahasa, membaca, matematika, dan sains)
            Pengkritik pendekatan ini mengatakan bahwa instruksi model ini sering kali menghasilkan pembelajaran yang pasif dan tidak memberi kesempatan yang cukup kepada murid untuk mengkonstruksikan pengetahuan dan pemahaman, dan menurut mereka pendekatan ini menghasilkan kelas yang kaku dan terstruktur ketat, kurang memerhatikan perkembangan sosioemosional, lebih menjurus ke pemberian motivasi dari luar ketimbang menumbuhkan motivasi dari dalam.

PERENCANCAAN DAN INSTRUKSI LEARNER-CENTERED
Prinsip Learner-Center
Instruksi dan perencanaan learned-center adalah pada siswa, bukan pada guru. Pendekatan ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Menurut Learned-Center Principles Work (1997), pendidikan akan lebih baik apabila fokus utamanya adalah pada orang yang belajar (learner). Prinsip learned-center yang dikembangkan oleh American Psychological Association (APA) diklasifikasikan berdasarkan empat faktor : kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional, perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.



Faktor Kognitif dan Metakognitif
1.      Sifat proses pembelajaran
2.      Tujuan proses pembelajaran
3.      Konstruksi pengetahuan
4.      Pemikiran strategis
5.      Memikirkan tentang pemikiran (metakognitis)
6.      Konteks pembelajaran

     Faktor Motivasi dan Emosional
7.      Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
8.      Motivasi intrinsik untuk belajar
9.      Efek motivasi terhadap usaha

      Faktor Sosial dan Developmental
10.  Pengaruh perkembangan pada pembelajaran
11.  Pengaruh sosial terhadap pembelajaran

    
      Faktor Perbedaan Individual
12.  Perbedaan Individual dalam pembelajaran
13.  Pembelajaran dan diversitas
14.  Standar dan penilaian


Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
·         Pembelajaran Berbasis Problem menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata.
·         Pertanyaan Esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling penting yang harus diesksplorasi dan dipelajari oleh murid (Jacobs, 1977).
·         Pembelajaran Penemuan adalah pembelajaran dimana murid menyusun pemahaman sendiri. Hal ini memunculkan penemuan dengan bimbingan, dimana murid didorong untuk menyusun sendiri pemahamannya, tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru.


Mengevaluasi Instruksi Learner-Centered
            Empat belas prinsip Learner-centered yang telah disusun APA mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkonstruksikan pemahaman mereka, menentukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran mereka, memecahkan problem dunia nyata, mengembangkan rasa percaya diri yang positif dan mengontrol emosii, memotivasi diri sendiri, belajar sesuai dengan level perkembangan, dll.
            Pengkritik pendekatan ini mengatakan bahwa pendekatan ini terlalu banyak memerhatikan proses pembelajaran (Hirsch, 1996). Mereka mengatakan bahwa dalam area dengan banyak problem yang tidak didefinisikan dengan rapi, seperti ilmu sosial dan kemanusiaan, pendekatan ini tidak dapat digunakan secara efektif. Instruksi learner-centered juga tidak bisa digunakan pada level pengajaran awal karena murid belum memliki pengetahuan yang memadai untuk membuat keputusan tentang apa dan bagaimana yang harus mereka pelajari. 

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Revolusi Teknologi
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi telah berubah secara dramatis. Jumlah computer di sekolah bertambah pesat. Namun, walau berpotensi meningkatkan pembelajarab murid, sekolah masih ketinggalan dalam menafaatkan teknologi dibadingkan dengan lembaga lain. Banyak guru tidak memiliki pengetahuan memadai dalam menggunakan komputer, dan banyak sekolah tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang dibutuhkan. Dan dengan perkembangan teknologi yang pesat, komputer yang dibeli disekolah menjadi cepat ketinggalan zaman. Bahkan ada yang rusak dan perlu diperbaiki (Baines, Deluzain & Stanley, 1999). Kenyataan ini berarti bahwa pelajaran di sekolah belum direvolusionerkan secara teknologis. 


Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. World Wide Web merupakan sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafik. Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi. E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Internet adalah alat pembelajaran penting dalam proyek kaya teknologi yang disebut Cooperative Networked Educational Community of Tomorrow (Co-NET) (Jones, Tasmusen, & Moffit, 1997). Jika dipakai secara efektif, internet bisa memperluas akses ke pengetahuan dan orang di seluruh dunia.


Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Salah satu perhatian adalah murid dari keluarga miskin dan sekolah yang miskin masih kurang mendapat layanan teknologi. Perempuan juga mungkin punya lebih sedikit akses dan kurang banyak disentuh teknologi.
Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
International Society for Technology in Education bekerja sama dengan US Department of Education telah menyusun stdandar teknologi di masa pra-taman kanak-kanak sampai grade dua, grade 3 sampai 5, grade 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12. Standar ini bervariasi mulai dari perangkat input dan output (seperti mouse dan printer) saat murid sudah selesai grade dua hingga murid mampu menggunakan sumber daya informasi online secara efektif untuk memenuhi kebutuhan riset, komunikasi dan produktivitas pada akhir grade 12.

Masa Depan; Komputer dimana-mana
Sekarang ini kita berada di era komputer pribadi (PC) di mana satu orang punya satu komputer. Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya-generasi ketiga akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini, teknologi akan menjadi latar belakang (Weiser, 2001).









Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML